Refleksi Belajar dan Pembelajaran Hakikat dan Ciri-ciri Belajar dan Pembelajaran (Teori Deskriptif dan Teori Preskriptif)

Disusun oleh:
Nama: Muhibbatul Aina
NIM: 150341606479
OFF: B
Kelompok: 9

Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan diantara variabel-variabel yang menentuan hasil belajar. Sebaliknya teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk belajar. Teori preskriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free. Artinya teori pembelajaran preskriptif adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan teori belajar deskriptif adalah untuk memberikan hasil.

Materi yang saya pelajari pada pertemuan kali ini:
- Hakikat dari belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan baru dalam diri seseorang menuju ke arah yang lebih baik
- Hakikat pembelajaran adalah usaha sadar diri untuk adanya perubahan tingkah laku pada seseorang yang mana lebih berfokus kepada adanya usaha.
- Ciri- ciri belajar meliputi perubahan tingkah laku yang tidak terbatas, perubahan tidak berlangsung sesaat karena seseorang lebih cenderung mudah memahami dengan cara dan porsi masing-masing, dan perubahan yang terjadi tidak termasuk kepada pertumbuhan fisik/kedewasaan.
- Ciri-ciri pembelajaran meliputi upaya sadar dan disengaja, memiliki tujuan yang sudah ditetapkan dan pelaksanaannya pun lebih terkendali karena adanya tujuan.
- Belajar “learning” dapat mengalami perubahan karena bersifat bebas dan tidak terikat. Bagaimana dari belajar tersebut, seseorang dpat mendapatkan hasil yang maksimal
- Pembelajaran “teaching” memberikan batasan-batasan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Bagaimana seseorang itu dapat berproses dalam belajar dengan berpegangan kepada tujuan di awal.

Beberapa hal yang bisa saya ambil pada pertemuan kali ini. Dua teori yang berbeda yakni teori deskriptif dan teori preskriptif dalam belajar dan pembelajaran, yang satu lebih berfokus pada hasil dan yang satu lebih berfokus pada proses dari tujuan yang berlaku. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing apabila diterapkan secara terpisah, namun saat keduanya dipadukan maka akan terbentuk suatu nada yang saling beriringan (ibarat). Belajar dan pembelajaran adalah suatu keterkaitan, saat keduanya memiliki teori yang berbeda maka mau atau tidak keduanya harus saling mengalah dan menengahi ego dengan memakai kedua teori yang “logika”nya berlawanan.

Contoh saja pada tugas matakuliah belajar dan pembelajaran ini sebagai aplikasi dari proses saling mengimbangi antara teori deskriptif dan preskriptif, dosen memberikan RPS sebagai pedoman pembelajaran yang mana pada RPS sudah tentu tercantum tujuan dan capaian pembelajaran (teori preskriptif). Akan tetapi, dosen juga memberikan kebebasan untuk berfikir dan mengakses pengetahuan sebanyak mungkin tanpa adanya batasan melalui resume dan blog yang harus diselesaikan sebelum penyampaian materi di kelas (teori deskriptif). Saat di kelas, dosen dapat mengukur kemajuan pengetahuan siswa melalui hasil belajar yakni resume yang telah dibuat (teori deskriptif).

Teori belajar dan pembelajaran yang bertolak belakang saja mampu dipadu padankan dengan saling mengimbangi. Lantas apa masih pantas kita sebagai manusia, makhluk ciptaanNYA yang sempurna, saat memiliki perbedaan teori saling bersaing dan menguatkan pendapat masing-masing? Untuk apa saling lempar kelebihan dan mencela kekurangan teori orang lain? Saat keberagaman mampu bersanding dan mendamaikan ibu pertiwi.

Malang, 6 Februari 2017
Muhibbatul Aina

Komentar

Postingan Populer