Teori Sibernetik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Nama: muhibbatul aina
NIM: 150341606479
Off: B
Kelompok: 9

Teori Belajar Sibernetik
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru dibandingkan dengan teori-teori belajar yang telah ada. Seolah-olah teori ini memiliki kesamaan dengan teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. Proses belajar memang penting dalam teori sibernetik, namun yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang diproses yang akan dipelajari siswa. Bagaimana proses belajar akan berlangsung, sangat ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori sibernetik, belajar adalah proses pengolahan informasi dan tidak ada satu proses belajarpun yang ideal dalam berbagai situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi (penyampaian materi). Sebuah informasi mungkin akan dipelajari oleh seorang siswa dengan satu macam proses belajar, dan informasi yang sama mungkin juga dipelajari siswa lain melalu proses belajar yang berbeda.

Dalam teori belajar sibernetik berorientasi pada pemrosesan informasi. Pemrosesan informasi mengacu kepada cara-cara orang menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data, melihat maslaah, mengembangkan konsep dan memecahkan maslah dengan menggunakan lambing/simbol-simbol baik verbal maupun non verbal. Robert gagne berpendapat bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi lalu diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran.hasil pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia (human capabilities).

Teori belajar pemrosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses internal yang mencangkup beberapa tahapan. Tahapan-tahapanini dapat dimudahkan dengan menggunakan metode pembelajaran yang mengikuti urutan tertentu sebagai peristiwa pembelajaran (the events of instruction), yang mempreskripsikan kondisi belajar internal dan eksternal utama untuk kapabilitas apapun. Dalam pembelajaran baik diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:26
a. Menentukan tujuan pembelajaran.
b. Menentukan materi pembelajaran.
c. Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi pelajaran.
d. Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi tersebut.
e. Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sisteminformasi
f. Manyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan materi pelajaran.

Proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval). Ingatan terdiri dari struktur informasi yang terorganisasi dan proses penelusurannya bergerak secara hirarkhis, dari informasi yang paling umum dan inklusif ke informasi yang paling umum dan rinci, sampai informasi yang diinginkan diperoleh.

Kelebihan dan Kelemahan Teori Sibernetik dalam Kegiatan Pembelajaran
a) Keunggulan
- Setiap orang bisa memilih model pembelajaran yang paling sesuai untuk dirinya,
- Pembelajaran bisa disajikan dengan menarik, interaktif dan komunikatif. Dengan animasi-animasi multimedia dan interferensi audio, siswa tidak akan bosan duduk berjam-jam mempelajari modul yang disajikan.
- Menganggap dunia sebagai sebuah 'global village', dimana masyarakatnya bisa saling mengenal satu sama lain, bisa saling berkomunikai dengan mudah, dan pembelajaran bisa dilakukan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu, sepanjang sarana pembelajaran mendukung.
- Buku-buku materi ajar atau sumber pembelajaran lainnya bisa diperoleh secara autentik (sesuai aslinya), cepat dan murah.
- Ketika bertanya atau merespon pertanyaan guru atau instruktur, secara psikologis siswa akan lebih berani mengungkapkanya, karena siswa tidak akan merasa takut salah dan menanggung akibat dari kesalahannya secara langsung.
b) Kelemahan Teori aliran ini dikritik karena tidak secara langsung membahas tentang proses belajar sehingga menyulitkan dalam penerapan. Ulasan teori ini cenderung ke dunia psikologi dan informasi dengan mencoba melihat mekanisme kerja otak. Pada akhirnya, masing-masing aliran teori belajar ini mengandung keunggulankeunggulan dan kelemahan-kelemahannya sendiri yang harus kita ketahui untuk dapat mengkombinasikan dalam penerapannya dengan pendekatan belajar yang lain sehingga dicapai hasil proses belajar yang lebih baik.

Aplikasi Teori Sibernetik dalam Pembelajaran
Model pembelajaran sibernetik yang sering disinonimkan dengan umpan balik (feedback) dalam konteks pendidikan umpan balik ini sangat penting artinya bagi keberhasilan belajar dan pembelajaran. Dengan adanya umpan balik dari siswa, guru akan mengetahui apakah materi yang disampaikan telah dipahami dan apa kesulitan siswa dalam memahami, jika ada selanjutnya tindakan remedial apa yang perlu dilakukan. Sebaliknya, umpan balik dari guru misalnya dalam bentuk nilai atas hasil kerja siswa akan mengingatkan kepada siswa sampai sejauh mana penguasaannya terhadap materi yang sedang dipelajari. Berdasarkan umpan balik tersebut siswa dapat memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajarnya jika kurang memuaskan.
Fungsi guru dalam hal ini adalah: merencanakan, mempersiapkan dan melengkapi perangsang yang penting untuk masukan simbolik (informasi verbal, kata-kata, angka-angka dan sebagainya) dan masukan referensial (objek dan peristiwa-peristiwa) yang akan membawa kepada konsep informasi yang cocok untuk membimbing siswa memanipulasikan proses konsep dan mempersiapkan umpan balik (feedback) dari sebuah latihan/pembelajaran.

Refleksi Teori Sibernetik:

beberapa hal yang bisa saya dapati dari pembelajaran hari ini adalah:
1. teori belajar sibernetik merupakan kontrol dan komunikasi yang memungkinkan adanya feedback atau belajar adlaah mengolah informasi
2. menurut Robert Gagne: Pembelajaran adalah Penerimaan informasi, pengolahan informasi dan kemudian informasi tersebut baru dikeluarkan
3. aplikasi dalam pembelajaran mencakup motivasi, perhatian, presepsi, ingatan, lupa, retensi, transfer
4. kondisi internal siswa mempengaruhi dalam proses pembelajaran menurut teori sibernetik
5. langkah-langkah menerapkan aplikasi:
- menentukan tujuan pembelajaran
- menentukan materi
- menentukan pendekatan
- menentukan materi pelajaran
- menyajikan materi



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer